Rabu, 10 Juli 2013

Bisnis Alat Berat Masih Menjanjikan


Hexindo Adiperkasa memimpin kenaikan laba tertinggi. Lalu, siapa peraih laba terbesar? Bisnis alat berat masih menjanjikan. Tiga distributor alat berat yang mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pun mampu mendongkrak laba selama semester I-2010. Rata-rata peningkatan laba tiga emiten sebesar 44,06 persen.
PT Hexindo Adiperkasa Tbk yang mengusung alat berat merek Hitachi memimpin kenaikan laba tertinggi. Laba Hexindo melambung 118,3 persen menjadi US$9,22 juta atau setara Rp83 miliar (kurs Rp9.000 per dolar AS) pada semester I-2010 dibanding periode sama tahun lalu US$4,22 juta.
Disusul laba PT Intraco Penta Tbk yang terangkat 12,9 persen dari Rp27,41 miliar pada semester I-2009 menjadi Rp30,95 miliar pada periode sama 2010. Salah satu alat berat yang didistribusikan Intraco adalah merek Volvo. Sedangkan laba PT United Tractors Tbk hanya tumbuh satu persen menjadi Rp1,9 triliun. Namun, dari sisi nilai, laba anak usaha PT Astra International Tbk itu jauh melampaui dua pesaingnya tersebut. Anak perusahaan Astra dengan kepemilikan 59,5 persen itu mencatat kenaikan penjualan alat berat merek Komatsu hingga 95 persen menjadi 2.700 unit.
Peningkatan penjualan alat berat itu seiring tingginya permintaan dari sektor pertambangan dan perkebunan. Sayangnya, lonjakan penjualan alat berat hanya memicu kenaikan laba yang tipis. Hal itu karena adanya pergeseran komposisi penjualan ke unit-unit dengan margin laba yang rendah. Dari sisi pendapatan, United Tractors juga masih menjadi yang paling besar. Perseroan mampu meraup pendapatan bersih Rp18,07 triliun dibanding sebelumnya Rp13,8 triliun. Selanjutnya, Hexindo menyusul dengan perolehan pendapatan sekitar Rp1,1 triliun atau melonjak dari Rp478,56 miliar pada semester I-2009. Sedangkan Intraco hanya meraih pendapatan di bawah Rp1 triliun, atau sebesar Rp868,77 miliar